Perjuangan Andri menjadi Kenek odong-odong, Rela Putus Sekolah Supaya Bisa Kerja Untuk Biayai Hidup Ibu dan Adiknya
Perjuangan Andri menjadi Kenek odong-odong, Rela Putus Sekolah Supaya Bisa Kerja Untuk Biayai Hidup Ibu dan Adiknya
Andri seorang remaja yang harus merasakan putus sekolah dan kini sudah berusia 18 tahun, meninggalkan bangku sekolah dasar adalah hal yang tidak mudah baginya, akrab dengan hal sulit, Andri membulatkan keputusan bukan berdasarkan keinginannya tetapi memang jalan yang harus ia lalui salah satunya dengan ini.
Andri ternyata punya mimpi yang mulia, ingin menjadi guru adalah cita-citanya.
Tetapi harus terkubur dalam karena keadaan yang tidak memadai, Andri tak punya pilihan selain membantu Ibunya dan sang adik yang masih kecil karena Andri tidak ingin nasib adiknya sama dengannya. Berjuang pagi hingga malam Andri tak pernah mengeluh lelah, ini semua di lakukan demi keluarga yang ia tanggung.
Pekerjaan Andri saat ini adalah menjadi kenek odong-odong yang dimiliki oleh tetangganya dan Andri menawarkan kepada anak kecil, Andri bekerja biasanya dari pagi hingga malam hari, dan hanya ada di hari Sabtu dan Minggu karena anak kecil biasanya ramai naik pada hari tersebut.
Upah yang ia dapatkan biasanya Rp.20.000 saja, upah ini ia tak dapatkan setiap hari karena hanya Sabtu atau Minggu saja ia bekerja. Bisa jadi hanya Rp.3.000 per harinya.
Penghasilan yang ia peroleh pasti tidaklah cukup untuk seminggu, oleh karena itu adik Andri masih harus menangis karena lapar.
Andri tidak pernah tega dengan apa yang adiknya rasakan, apalagi Ibunya juga mempunyai keterbatasan untuk mencari penghasilan tambahan. Sering tak makan karena tak ada beras apalagi lauk pauk yang harus dimasak
Posting Komentar untuk "Perjuangan Andri menjadi Kenek odong-odong, Rela Putus Sekolah Supaya Bisa Kerja Untuk Biayai Hidup Ibu dan Adiknya"